Minggu, 28 Agustus 2016

Pengakuan Ivan Si Bomber Gereja Santo Yosep Medan

28 Agu 2016, 14:37 WIB Total 15 Terduga yang meledakkan bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Jalan Dr Mansyur, Medan, Sumut. (Liputan6.com/Reza Perdana) Terduga yang meledakkan bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Jalan Dr Mansyur, Medan, Sumut. (Liputan6.com/Reza Perdana) Liputan6.com, Jakarta - Dalam keadaan terluka akibat bom yang meledak dari ransel yang dibawanya, Ivan Armadi Hasugian dirawat di rumah sakit. Polisi menghimpun keterangan dari sang bomber. Dalam pemeriksaan sementara, pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, 22 Oktober 1998 ini mengaku disuruh orang tak dikenal untuk melancarkan bom bunuh diri di tengah-tengah jemaat gereja. BACA JUGA Polisi Geledah Rumah Ivan Si Bomber Gereja Santo Yosep Medan Bomber Gereja Santo Yosep Medan Mengaku Disuruh Seseorang, Siapa? Bomber Gereja Santo Yosep Medan Dirawat di Rumah Sakit "Pelaku menerangkan dia hanya disuruh orang yang ketemu di jalan untuk melakukan peledakan," kata Karopenmas Polri Brigjen Agus Rianto di Jakarta, Minggu (28/8/2016). Agus menegaskan, tentu jawaban IAH tidak serta-merta ditelan penyidik. Sebab setiap pelaku kejahatan otomatis akan berusaha melindungi dan melepaskan dirinya dari segala tuduhan. Saat ini, Agus melanjutkan, penyidik tengah mendalami profil Ivan. Rumah Ivan yang beralamat di Jalan Setiabudi, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang digeledah polisi. "Apakah masih ada bahan diduga bom maupun peralatan atau amunisi untuk merakit bom yang masih tersisa. Ini dalam rangka pengumpulan alat bukti," Agus menjelaskan.

liputan 6.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar